07 February 2009

Karena Selembar Bulu Mata

Di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia bersi keras membantah, “tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar, saya tidak melakukan semua itu.”

“Tetapi saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri kedalam dosa.” Jawab malaikat. Orang itu menoleh kekiri dan kekanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Disitu hanya ada dia sendirian. Makanya iapun menyanggah, “manakah saksi saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapapun kecuali aku dan suaramu.”

“inilah saksi-saksi itu.” Ujar malaikat.

Tiba tiba mata orang itu angkat bicara . “saya yang memandangi untuk berbuat dosa.” Disusul oleh telinganya “saya yang mendengarkan”
Hidung pun tak ketinggalan,”saya yang mencium.” Bibir mengaku,”Saya yang merayu.” Lidah menambah, “Saya yang menghisap.” Tangan meneruskan. “Saya yang meraba dan meremas” Kaki menyusul “Saya yang dipakai berjalan dan lari ketika berbuat maksiat dan dosa.”

“nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu”. Ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahan nya lagi. Ia putus asa dan berduka, sebab ia sebentar lagi bakal dijebloskan kedalam neraka jahannam. Padahal , rasa rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.

Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya: “saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”


“silahkan.” kata malaikat.

“terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu malam yang lengang, aku pernah dibasahi dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji. Bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat dengan sebenar benarnya taubat dan tidak diulanginya lagi perbuatan dosa, walaupun selembar bulu mata saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka?maka saya , selembar bulu mata, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”

Denga kesaksian selembar bulu mata itu , orang tersebut di bebadkan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada penghuni surga “lihatlah, hamba ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata.”

3 comments:

  1. tobat....apakah tobatku diterima ya?
    apakah tangis penyesalanku cukup kujadikan bekal..

    ReplyDelete
  2. Diterima atau tidak itu hanya allah yang tau..kita hanya berusaha memperbaiki smua kesalahan yg telah kta lakukan..

    ReplyDelete
  3. yang jadi masalah, pernahkah kita menangis sekali saja menyesali dosa yang telah kta lakukan?

    ReplyDelete